Selasa, 10 Oktober 2017

Makalah Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan

MAKALAH
AZAS-AZAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN

 



DISUSUN OLEH :
WISNU ARIO NEGORO


TEORI LINGKUNGAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang azas-azas pengetahuan lingkungan.
    Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.    
    Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
    Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang azas-azas pengetahuan lingkungan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.






 
Jakarta, 7 Oktober 2017



Wisnu Ario Negoro
NPM : 17416690 







DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR                                                                                              
DAFTAR ISI                                                                                                             
BAB I PENDAHULUAN                                                                                        
A.    Latar Belakang                                                                                       
B.     Rumusan Masalah                                                                                             
C.     Tujuan                                                                                               
                                                                                               
BAB II PEMBAHASAN
A.           Landasan Teori
1.    Pengertian Azas
2.    Pengertian pengetahuan Lingkungan
3.    Isi dari azas-azas pengetahuan lingkungan

BAB III PENUTUP
A.           Analisis
B.            Kesimpulan
C.            saran
DAFTAR PUSTAKA                     








BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
       Manusia sebagai makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup dan lingkungan hidupnya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dalam hal ini alam bagi manusia adalah segala-galanya, bukan hanya sebagai tempat lahir, hidup, berkembang, maupun mati. Akan tetapi juga mempunyai makna filosofis tersendiri. Alam adalah guru bagi makhluk yang hidup di dalamnya. Dia dapat mempelajari apa saja yang ada di sekelilingnya. Oleh karena itu lingkungan merupakan laboratorium alam yang sangat baik dan lengkap, namun belum banyak yang menyadari dan memanfaatkannya. Dari lingkungan manusia mendapatkan unsur – unsur yang dibutuhkan dalam hidupnya.
       Pada zaman teknologi maju seperti saat ini perhatian dan pengaruh manusia terhadap lingkungan semakin meningkat Keduanya saling mempengaruhi, mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekologi seperti kerusakan lingkungan, pencemaran lingkungan, dan sebagainya. Keadaan seperti ini semakin memperbesar ketidakseimbangan disebabkan oleh ekspoitasi alam dan pemanfaatan sumber daya alam yang besar-besaran  untuk memenuhi kehidupan manusia akibat pertumbuhan penduduk yang cepat. Eksplotasi sumber daya alam semakin meningkat untuk memenuhi bahan dasar industri. Sebaliknya hasil sampingan dari industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup. Bukan hanya itu saja kegiatan seperti ini juga dapat menimbulkan berbagai macam gejala alam lainnya.
B.  Rumusan Masalah
1.     Apakah pengertian dari Azas
2.     Apakah pengertian dari Pengetahuan lingkungan
3.     Apakah isi dari azas- azas pengetahuan lingkungan
C. Tujuan
1.     Mengetahui pengertian azas-azas pengetahuan lingkungan
2.     Mengetahui isi dari azas-azas pengetahuan lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Landasan Teori
1.     Pengertian Azas
Azas adalah prinsip dasar yang menjadi acuan berfikir seseorang dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting didalam hidupnya. Ada beberapa azas yang dianut di Indonesia, anatar lain:
1)        Azas kekeluargaan
2)        Azas kedaulatan rakyat
3)        Azas mengenai pembagian kekuasaan
4)        Azas hokum
5)        Azas kewarganegaraan
Kedua azas pada urutas terakhir diatas merupakan azas yang banyak dan paling sering dibicarakan.
2.        Pengertian Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan lingkungan adalah Pengetahuan lingkungan yaitu IPTEK yang mempelajari tentang proteksi lingkungan dari penyebab potensial aktivitas manusia, proteksi masyarakat dari pengaruh yang merugikan dan peningkatan kualitas lingkungan untuk kesehatan serta kehidupan yang layak bagi manusia. Adapun definisi lingkungan menurut para ahli yaitu:
1.    Menurut Miller (1986), Lingkungan adalah kumpulan atau sejumlah kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan individu organisme atau populasi.
2.    Menurut Lincoln (1985), Lingkungan adalah kondisi fisik, kemis, dan biologis di sekitar organisme pada waktu tertentu.
3.    Lingkungan adalah totalitas faktor: edafik, klimatik, dan biotik, serta kondisi lain yang secara langsung membentuk habitat organisme (Lincoln, 1985).

Ilmu lingkungan (environmental science) berasal dari dua kata yaitu ilmu  (science) dan lingkungan (environment). Ilmu: suatu upaya penggalian pengetahuan tentang bagaimana bumi ini bekerja. Ilmu lingkungan: ilmu interdisipliner yang memanfaatkan konsep dan informasi dari ilmu alam (ekologi, biologi, kimia, geologi) dan ilmu sosial (ekonomi, politik, dan hukum) untuk memahami dan mempelajari bagaimana bumi bekerja, bagaimana manusia memengaruhi lingkungan (life-support system)  dan untuk menyelesaikan masalah lingkungan yang sedang dihadapi manusia. Pengertian lain mengenai lingkungan yaitu ilmu pengetahuan multi-disiplin karena didalamnya mencakup berbagai bidang ilmu seperti kimia, fisika, ilmu kedokteran, ilmu hayati, pertanian, kesehatan masyarakat, teknik sanitasi dan lain-lain. Ilmu lingkungan adalah ilmu pengetahuan tentang fenomena fisika dalam lingkungan. Ilmu ini mempelajari tentang sumber-sumber, reaksi, transportasi, efek dan kejadian fisik suatu spesies biologi di udara, air dan tanah dan pengaruh dari kegiatan manusia terhadapnya.
Adapun tujuan dari pengetahuan lingkungan yaitu:
1.      Mengelola sumber daya alam dengan melakukan pembangunan berkelanjutan
2.      Melakukan pembangunan berwawasan lingkungan
3.      Merencanakan, mengatur dan memanfaatkan tata ruang dengan dasar ekologi
4.      Mencegah, menganalisis dan menanggulangi dampak kegiatan
5.      Berpikir, bersikap dan bertindak sebagai pembinaan lingkungan

3.    Azas-azas pengetahuan lingkungan
     Pengetahuan lingkungan memeiliki beberapa asas dalam pengembangannya. Asas- asas tersebut diantaranya yaitu:
Ø  ASAS 1
     Menyatakan bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
Ø  ASAS 2
     Menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.”

Ø  ASAS 3
     Menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
Ø  ASAS 4
     Menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
Ø  ASAS 5
     Menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
Ø  ASAS 6
     Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
Ø  ASAS 7
     Menyatakan bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
Ø  ASAS 8
     Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
Ø  ASAS 9
     Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
Ø  ASAS 10
     Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.


Ø  ASAS 11
     Menyatakan bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.
Ø  ASAS 12
     Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
Ø  ASAS 13
     Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
Ø  ASAS 14
     Menyatakan bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.












BAB III
PENUTUP
A. Analisis
       Manusia senantiasa selalu berinteraksi dan melakukan hubungan timbal balik dengan lingkungan hidupnya. Manusia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya. Permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya disebut ekologi.
       Oleh karena itu permasalahan lingkungan hidup pada hakikatnya adalah permasalahan ekologi, yang konsep sentralnya adalah ekosistem. Untuk dapat mengatasi masalah yang terjadi pada lingkungan maka setiap individu memiliki acuan berfikir untuk mengambil keputusan yang dapat mengatasi masalah yang terjadi
B.  Kesimpulan
Yang dapat penulis simpulkan adalah :
1)        Prinsip dasar yang menjadi acuan berfikir seseorang dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting didalam hidupnya dapat membantu menjaga dan memelihara lingkungan. 
2)        Ilmu lingkungan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sumber-sumber, reaksi, transportasi, efek dan kejadian fisik suatu spesies biologi di udara, air dan tanah dan pengaruh dari kegiatan manusia terhadapnya.
C. Saran
       Penulis hanya bisa menyarankan untuk selalu menjaga lingkungan sekitar pembaca karena lingkungan memiliki peran yang penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang rusak akan menimbulkan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup lainnya.





DAFTAR PUSTAKA

Makalah Ekologi Dan Ilmu Lingkungan

MAKALAH
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN

 
  


DISUSUN OLEH :
WISNU ARIO NEGORO


TEORI LINGKUNGAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang ekologi dan ilmu lingkungan.
    Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.    
    Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
    Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang ekologi dan ilmu lingkungan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.







Jakarta, 7 Oktober 2017



Wisnu Ario Negoro
NPM : 17416690 



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR                                                                                              
DAFTAR ISI                                                                                                             
BAB I PENDAHULUAN                                                                                        
A.    Latar Belakang                                                                                       
B.     Rumusan Masalah                                                                                             
C.     Tujuan                                                                                               
                                                                                               
BAB II PEMBAHASAN
A.           Landasan Teori
1.    Pengertian Ekologi
2.    Pengertian Ilmu Lingkungan
3.    Keterikatan Antara Ekologi Dengan Ilmu Lingkungan

BAB III PENUTUP
A.           Analisis
B.            Kesimpulan
C.            saran
DAFTAR PUSTAKA                     

  

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
       Manusia sebagai makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup dan lingkungan hidupnya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dalam hal ini alam bagi manusia adalah segala-galanya, bukan hanya sebagai tempat lahir, hidup, berkembang, maupun mati. Akan tetapi juga mempunyai makna filosofis tersendiri. Alam adalah guru bagi makhluk yang hidup di dalamnya. Dia dapat mempelajari apa saja yang ada di sekelilingnya. Oleh karena itu lingkungan merupakan laboratorium alam yang sangat baik dan lengkap, namun belum banyak yang menyadari dan memanfaatkannya. Dari lingkungan manusia mendapatkan unsusr – unsur yang dibutuhkan dalam hidupnya.
       Pada zaman teknologi maju seperti saat ini perhatian dan pengaruh manusia terhadap lingkungan semakin meningkat Keduanya saling mempengaruhi, mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekologi seperti kerusakan lingkungan, pencemaran lingkungan, dan sebagainya. Keadaan seperti ini semakin memperbesar ketidakseimbangan disebabkan oleh ekspoitasi alam dan pemanfaatan sumber daya alam yang besar-besaran  untuk memenuhi kehidupan manusia akibat pertumbuhan penduduk yang cepat. Eksplotasi sumber daya alam semakin meningkat untuk memenuhi bahan dasar industri. Sebaliknya hasil sampingan dari industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup. Bukan hanya itu saja kegiatan seperti ini juga dapat menimbulkan berbagai macam gejala alam lainnya.
B.  Rumusan Masalah
1.     Apakah pengertian dari ekologi
2.     Apakah pengertian dari ilmu lingkungan
3.     Apakah ekologi memiliki keterkaitan dengan lingkungan
C. Tujuan
1.     Mengetahui ekologi dan ilmu lingkungan
2.     Mengetahui hubungan antara ekologi dan ilmu lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Landasan Teori
1.     Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kataYunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 -1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologimempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botaniyang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Definisi Ekologi Menurut Para Ahli
Pendapat beberapa ahli tentang definisi Ekologi:
1. Miller (1975)
Ekologi merupakan suatu studi tentang hubungan timbal balik diantara organisme serta sesamanya dan juga dengan lingkungannya.
2. Resosoedarmo
Ekologi merupakan suatu stdui yang mempelajari mengenai interaksi timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
3. Andrewartha
Ekologi ialah suatu ilmu yang membahas penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.
4. Krebsekologi
Ekologi merupakan suatu studi pengetahuan yang membahas suatu hubungan yang menentukan adanya penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.
5. Otto Soemarwoto
Ekologi ialah suatu ilmu tentang hubungan timbal balik diantara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.
6. C. Elton
Ekologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau juga perkehidupan alam dengan secara ilmiah.
7. Eugene P. Odum
Ekologi merupakan suatu analisis sistematis serta fungsi alam, tentang suatu struktur dan juga hubungan diantara sesama organisme dengan lingkungannya. 
Jenis-Jenis Ekologi
Berikut merupakan Jenis-Jenis Ekologi:
1. Ekologi Hutan
Ekologi Hutan merupakan studi yang mempelajari interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungan. Interaksi ini sangat kuat dan kompleks sehingga membuktikan bahwa ekologi ialah biologi lingkungan (Eviromentalbiology). Hutan merupakan sekumpulan tumbuh-tumbuhan yang banyak di tumbuhi pohon-pohon dan mempunyai kondisi lingkungan yang berbeda dengan kondisi diluar hutan. Hubungan antara sekumpulan tumbuh-tumbuhan hutan, margasatwa dan alam lingkungannya begitu dekat sehingga hutan bisa dipandang sebagai sebuah sistem ekologi atau ekosistem.
Ekosistem merupakan suatu sistem didalam alam yang terdapat mahluk hidup (organisme) dan lingkungan yang terdiri dari zat-zat tak hidup yang saling mempengaruhi dan diantara keduanya terjadi pertukaran zat yang perlu untuk dipertahankan kehidupannya.
2. Ekologi Laut
Ekologi laut adalah studi yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, terumbu karang, dan padang lamun. Berikut pembahasan tentang ekologi laut. Habitat air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas yang tinggi dengan ion Cl mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas dibagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termocline. Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan.
 Gerakan air dari pantai ketengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.
3. Ekologi Estuari
Estuari (muara) adalah tempat berkumpulnya sungai dengan laut. Estuari sering dibatasi oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut airnya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.
Kumpulan tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Kumpulan hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.


Estuaria meruapakan sebuah perairan semi tertutup yang terdapat di hilir sungai dan masih berkomunikasi dengan laut, sehingga memungkinkan terjadinya percampuran air laut dan air tawar dari sungai atau drainase yang berasal dari muara sungai, teluk, rawa pasang surut. Bentuk estuaria berbeda-beda dan sangat bergantung pada besar kecilnya air sungai, kisaran pasang surut, dan bentuk garis pantai.
Kebanyakan estuaria diutamakan substrat lumpur yang berasal dari endapan yang dibawa oleh air tawar maupun air laut. Karena partikel yang mengendap kebanyakan bersifat organik, subtrat dasar estuaria biasanya kaya akan bahan organik. Bahan organic ini menjadi cadangan makanan utama bagi organisme estuaria.
4. Ekologi Padang Lamun
Lamun pada umumnya membentuk padang lamun yang sangat luas di dasar laut yang masih bisa dijangkau oleh cahaya matahari yang memenuhi bagi pertumbuhannya. Lamun hidup di perairan dangkal dan jernih pada kedalaman antara 2-12 m, dengan sirkulasi air yang baik. Air yang bersirkulasi dibutuhkan untuk mengirimkan zat-zat hara danoksigen, serta membawa hasil metabolisme lamun ke luar dari daerah padang lamun.
Hampir semua jenis substrat dapat ditumbuhi lamun, mulai dari substrat berlumpur sampai dengan berbatu. Namun padang lamun yang luas lebih sering ditemukan di substrat lumpur berpasir yang tebal antara hutan rawa mangrove dan terumbu karang. Selain ekosistem terumbu karang, sebagian ekosistem yang sangat erat hubungannya dengan terumbu karang terdapat ekosistem padang lamun. Biasanya ekosistem ini berada bersampingan dengan terumbu karang dan merupakan penunjang ekosistem terumbu karang serta sebagai tempat peliharaan, tempat mencari makan, dan tempat berkembang biak bagi beberapa jenis ikan dan biota laut lainnya. Ekosistem padang lamun memiliki kondisi ekologis yang sangat khusus dan berbeda dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
1.     Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2.     Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
3.     Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
2.        Pengertian Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah bidang akademik multidisipliner yang mengintegrasikan ilmu fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah,geologi, sains atmosfer, dan geografi untuk mempelajari lingkungan, dan solusi dari permasalahan lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan interdisipliner yang terintegrasi dan kuantitatif untuk mempelajari sistem lingkungan.
Bidang terkait untuk dipelajari yaitu pembelajaran lingkungan dan teknik lingkungan. Pembelajaran lingkungan menggabungkan berbagai ilmu sosial untuk memahami hubungan antar manusia, persepsi, dan kebijakan mengenai lingkungan. Teknik lingkungan fokus pada desain dan teknologi untuk meningkatkan kualitas lingkungan di berbagai aspek.
Ilmuwan lingkungan bekerja pada subjek seperti memahami proses yang terjadi di bumi, mengevaulasi sistem energi, kendali dan mitigasi polusi,manajemen sumber daya alam, dan efek dari perubahan iklim. Masalah lingkungan seringkali mencakup interaksi proses fisika, kimia, dan biologis.
Ilmu lingkungan memulai pembelajaran dan investigasi substantif dan aktif pada tahun 1960an dan 1970an, didorong oleh:
·       kebutuhan pendekatan multidisipliner untuk menganalisis masalah lingkungan yang kompleks.
·       kedatangan hukum terkait lingkungan yang membutuhkan protokol dan investigasi lingkungan
·       tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap aksi nyata dari gerakan yang menyinggung masalah lingkungan


Publikasi bertemakan lingkungan karya Rachel Carson, Silent Spring, mendorong berkembangnya ilmu lingkungan, bersamaan dengan bencana lingkungan seperti tumpahan minyak Santa Barbara tahun 1969 dan sungai Cuyahoga di Cleveland, Ohio, juga pada tahun 1969. National Center for Education Statistics di Amerika Serikat mendefinisikan ilmu lingkungan sebagai:
Program yang fokus pada aplikasi prinsip biologi, kimia, dan fisika untuk mempelajari lingkungan fisik dan solusi dan permasalahan lingkungan, termasuk subjek seperti meredakan atau mengendalikan polusi dan degradasi lingkungan; interaksi antara masyarakat dan lingkungan alam; dan manajemen sumber daya alam. Termasuk kaidah permodelan dalam biologi, kimia, fisika, ilmu kebumian, klimatologi, statistik, dan matematika.
3.Keterkaitan ekologi dengan ilmu lingkungan
     Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.
     Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu sistem pengendalian alamiah ini. ekosistem merupakan kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir manusia
Komponen
     Ilmu atmosfer fokus pada atmosfer bumi, dengan menitik beratkan pada hubungan ke sistem lainnya. Ilmu atmosfer mencakup pembelajaran meteorologi, fenomena gas rumah kaca, permodelan persebaran atmosfer terkait kontaminasi di udara, fenomena propagasi suara terkait dengan polusi suara, hingga polusi cahaya.
     Pada kasus pemanasan global, ahli fisika membuat permodelan komputer terhadap sirkulasi atmosfer dan transmisi radiasiinframerah, ahli kimia memeriksa susunan kimia atmosfer dan reaksinya, ahli biologi menganalisis kontribusi karbon dioksidahewan dan tumbuhan, dan pakar di bidang meteorologi dan oseanografi memperkaya pemahaman dinamika atmosfer.
     Ekologi adalah studi interaksi antara organisme dan lingkungannya. Ahli ekologi menginvestigasi hubungan antara populasi organisme dan karakteristik fisik dari lingkungan mereka, seperti konsentrasi bahan kimia; atau menginvestigasi interaksi antara dua populasi organisme yang berbeda melalui hubungan simbiotik atau kompetisi.
Kimia lingkungan
     Kimia lingkungan adalah studi perubahan kimia di dalam lingkungan. Prinsip studi mencakup kontaminasi tanah dan polusi air. Topik analisis mencakup degradasi kimia di dalam lingkungan, transportasi multi-fase kimiawi (evaporasi pelarut bahan kimia yang mencemari lingkungan) dan efek bahan kimia terhadap biota.
Geosains
     Geosains mencakup geologi lingkungan, ilmu tanah lingkungan, fenmena vulkanik, dan efolusi kerak bumi. Dalam beberapa sistem klasifikasi, geosains juga mencakup hidrologi, termasuk oseanografi.



BAB III
PENUTUP
A. Analisis
       Manusia senantiasa selalu berinteraksi dan melakukan hubungan timbal balik dengan lingkungan hidupnya. Manusia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya. Interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya sangat kompleks karena pada umumnya dalam lingkungan hidup terdapat banyak unsur yang saling mempengaruhi satu sama lain.
       Permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya disebut ekologi. Oleh karena itu permasalahan lingkungan hidup pada hakikatnya adalah permasalahan ekologi, yang konsep sentralnya adalah ekosistem.
B.  Kesimpulan
Yang dapat penulis simpulkan adalah :
1)         Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
2)        Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang 
3)        Ekologi memiliki keterikatan kuat dengan ilmu lingkungan yang mana hubungan timbal balik diantara organisme serta sesamanya dan juga dengan lingkungannya.
C. Saran
       Penulis hanya bisa menyarankan untuk selalu menjaga lingkungan sekitar pembaca karena lingkungan memiliki peran yang penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang rusak akan menimbulkan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup lainnya.




DAFTAR PUSTAKA