Etnosentrisme
Pengertian Etnosentrisme
Adanya sikap primordialisme yang ada dalam masyarakat
melahirkan sikap etnosentrisme. Etnosentrisme adalah sikap menilai unsur-unsur
kebudayaan lain dengan menggunakan kebudayaan sendiri. etnosentrisme dapat
diartikan pula sebagai sikap yang menganggap cara hidup bangsanya merupakan
cara hidup yang paling baik.Ketika suku bangsa yang satu menganggap suku bangsa
yang lain lebih rendah maka sikap demikian akan menimbulkan konflik. Konflik
tersebut, misalnya kasus sara, yaitu pertentangan yang didasari oleh suku,
agama, ras, dan antargolongan . Dampak negatif yang lebih luas dari sikap
etnosentrisme antara lain:a. Mengurangi
keobjektifan ilmu pengetahuanb.
Menghambat pertukaran budayac.
Menghambat proses asimilasi kelompok yang berbedad. Memacu timbulnya konflik sosial.Di sisi
yang lain, jika dilihat dari fungsi sosial, etnosentrisme dapat menghubungkan
seseorang dengan kelompok sehingga dapat menimbulkan solidaritas kelompok yang
sangat kuat. Dengan memiliki rasa solidaritas, setiap individu akan bersedia
memberikanpengorbanan secara maksimal. Sikap etnosentrisme diajarkan kepada
kelompok bersama dengan nilai-nilai kebudayaan. Salah satu bukti adanya sikap
etnosentrisme adalah hampir setiap individu merasa bahwa kebudayaannya yang
paling baik dan lebih tinggi dibanding dengan kebudayaan lainnya, misalnya:
a. Bangsa Amerika
bangga akan kekayaan materinya. Bangsa Mesir bangga akan peninggalan
kepurbakalaan yang bernilai tinggic. Bangsa Prancis bangga akan bahasanyad.
Bangsa Italia bangga akan musiknya. Dampak positif dari etnosentrisme yaitu
dapat mempertinggi semangat patriotisme, menjaga keutuhan dan stabilitas
kebudayaan, serta mempertinggi rasa cinta pada bangsa sendiri.
Contoh yang lain adalah kebiasaan memakai koteka bagi
masyarakat papua pedalaman. Jika dipandang dari sudut masyarakat yang bukan
warga papua pedalaman, memakai koteka mungkin adalah hal yang sangat memalukan.
Tapi oleh warga pedalaman papua, memakai koteka dianggap sebagai suatu
kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggan. Contoh yang lain adalah
kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman. Jika dipandang dari
sudut masyarakat yang bukan warga papua pedalaman, memakai koteka mungkin
adalah hal yang sangat memalukan. Tapi oleh warga pedalaman papua, memakai
koteka dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu
kebanggan.
- Latar belakang
suatu pihak
- Dilatar belakangi oleh sosio kultural -
- Adanya perbedaan perbedaan baik dari segi
ekonomi, sosial, budaya, agama,dsb.
Upaya upaya yang dilakukan untuk mengurangi diskriminasi
:
- Perbaikan kondisi sosial dan ekonomi -
- Sikap keterbukaan dan lapang dada -
- Loyalitas yang
tinggi -
-Meningkatkan rasa
persatuan dan kesatuan -
-Mengaplikasikan
nilai nilai pancasila terutama sila ketiga
Salah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah perilaku
carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan
atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga
dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku
yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai
dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan
masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak
manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan konsep yang
sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu,
terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah carok antara masyarakat Madura
dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya pemahaman atas konteks
sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam masyarakat Madura.
Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya
terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak
ditentang oleh para ahli ilmu sosial.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar